Bonus Demografi: Berkah atau Bencana Sosial?

bonusdemografia.com
Sumber:Selasar.com

Bonus Demografi dicirikan dengan banyaknya jumlah penduduk usia produktif dibandingkan dengan usia non-produktif. Ini menyebabkan angka ketergantungan penduduk non- produktif lebih rendah dan produktivitas kerja lebih tinggi. Saat ini Indonesia telah memasuki bonus demografi, ini dapat dilihat dari peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga jumlah penduduk serta kondisi ekonomi yang mulai menyamai Brazil, Rusia dan India. Diperkirakan Indonesia akan mencapi puncak dari bonus demografi pada tahun 2030-2045.

Walaupun bonus demografi berpotensi menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju, namun dapatkah kita memanfaatkan bonus demografi ini dengan baik? Dapatkah kita mengoptimalkan bonus demografi ini agar bonus demografi benar-benar menjadi bonus bagi Indonesia dan bukan malah bencana?

Bonus Demografi, Sebuah Berkah bagi Indonesia
Bonus Demografi: Berkah atau Bencana Sosial?
Kereta Maglev, Kereta tercepat di Shanghai, Cina,
merupakan salah satu kereta yang tercanggih saat ini.
Sumber: samudro.wordpress.com
Sebuah negara yang mengalami bonus demografi akan mengalami kemajuan di segala bidang terutama dalam bidang ekonomi. Ini bisa kita lihat dari sejumlah negara, seperti Tiongkok, Korea Selatan dan juga Thailand. Sebelum bonus demografi, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berkisar 7,0 persen naik menjadi 9,2 persen setelah mengalami bonus demografi, sementara Korea Selatan dari 7,3 persen naik menjadi 13,2, dan Thailand dari 6,6 meningkat tajam menjadi 15,5. Pertumbuhan ekonomi yang melonjak ini disebabkan oleh peningkatan penduduk berusia produktif yang juga meningkatkan produktifitas sebuah negara.

Jika Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi ini dengan baik, maka tanah air kita akan mengalami peningkatan pesat dalam pertumbuhan ekonomi seperti halnya negara-negara yang maju. Bahkan menurut HSBC Global Research, adanya bonus demografi membawa dampak yang positif bagi Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya minat investasi asing ke Indonesia.

Indonesia juga dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya alam, jika rakyat kita pandai-pandai berusaha dan berkarya maka bukan hanya pengusaha asing tapi pengusaha dalam negeri juga dapat memanfaatkan bonus demografi ini. Hal ini akan meningkatkan pendapatan per kapita di negeri kita. Selain itu, bonus demografi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan karena melimpahnya jumlah penduduk usia kerja sehingga akan menguntungkan pembangunan di Indonesia.

Bonus Demografi dapat menjadi Bencana Sosial
Bonus demografi memang berpotensi memajukan sebuah negara. Namun perlu di ingat ini hanyalah ‘potensi’, berhasil atau tidaknya bonus demografi tergantung dengan persiapan negara itu sendiri dalam mempersiapkan generasi produktifnya. Jika Bonus demografi ini tidak dipersiapkan dengan baik, maka bonus demografi akan menjadi suatu bencana sosial bagi negara tersebut.

Saat ini juga dikhawatirkan ada beberapa provinsi di Indonesia yang terancam tidak akan mengalami bonus demografi, yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bencana ini dapat terjadi karena pemerintaha gagal menekankan tingkat kelahiran pada pasangan usia subur. Sehingga penduduk berusia 0 – 14 tahun lebih banyak dari penduduk berusia produktif, ini akan menyebabkan meningkatnya rasio kertergantungan.

Penyebab lain yang mengancam gagalnya bonus demografi adalah jumlah penduduk produktif yang semakin berkurang. Adanya penyakit HIV/ AIDS yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya, kasus gizi pada bayi yang dapat mengakibatkan meningkatnya tingat kematian bayi ataupun mengancam bayi yang kekurangan gizi tumbuh menjadi anak yang memiliki keterbelakangan dan juga narkoba yang mengancam mentalitas bahkan nyawa generasi muda dapat menyebabkan Indonesia kehilangan generasi produktif yang berpotensi menggerakkan ekonomi di negeri ini.

Masalah di tanah air kita yang juga mengancam terwujudnya bonus demografi yakni adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia dan sedikitnya lapangan kerja yang sesuai bagi mereka sehingga dapat menyebabkan pengangguran. Keberadaan kita, para generasi muda, yang seharusnya dapat menumbuhkan segala sekor pembangunan pada era Bonus demografi dapat menjadi sebaliknya jika kita tidak dapat bersaing ataupun kita tidak produktif dalam dunia kerja.

Padahal hal ini tidak akan terjadi jika para generasi muda mendapatkan pendidikan yang tinggi karena selain dapat membuka lebih banyak kesempatan bekerja, kita juga dapat bersaing dengan dunia Internasional.

Menyongsong Bonus Demografi
Agar bonus demografi tidak menjadi bencana sosial bagi Indonesia melainkan membawa berkah bagi negeri kita ini, maka harus kita ketahui bahwa era bonus demografi ini sangat membutuhkan persiapan dan kerjasama dari semua sektor untuk mewujudkan kesempatan emas ini. Tentunya kaum masyarakat juga dapat ikut membantu dalam projek besar ini.

Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan mengikuti program KB.
Meningkatnya angka fertilitas berarti meningkat juga penduduk usia di bawah 15 tahun, ini akan meningkatkan angka kertergantungan usia non-produktif. Untuk menghindari itu, dianjurkan peran keluarga agar tidak mempunyai anak tidak lebih dari dua karena banyak anak tidak tentu sejahtera.

Mempersiapkan generasi muda kita.
Dengan meningkatnya usia produktif, maka Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia. Sumber daya manusia kita haruslah berkualitas agar dapat bersaing dengan angkatan kerja dari luar negri.

Mempersiapan kebijakan seperti memperkuat investasi di bidang kesehatan, pendidikan maupun ketenagakerjaan.
Dalam bidang pendidikan, pemerintah seharusnya membantu keluarga yang berpenghasilan rendah untuk menyekolahkan anak-anaknya serta memperpanjang wajib belajar menjadi 12 tahun. Dari bidang kesehatan, harus ditekankan nutrisi yang baik untuk si ibu yang hamil dan juga pada anak-anaknya agar anak dapat menghindari kecacatan atau keterbelakangan. Sedangkan dari bidang ketenagakerjaan, dari pihak pemerintah terus mendukung industri padat karya, pertanian, industri kreatif serta industri mikro, kecil dan menengah..

Mengatakan ‘TIDAK’ terhadap pengaruh negatif.
Narkoba, merokok, seks bebas, dan pengaruh negatif lainnya dapat merusak para generasi muda. Untuk itu, mulailah berkata tidak jika seandainya ada pengaruh teman atau sekeliling kita yang mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang negatif.  


Jadilah individu yang kreatif, gigih berusaha dan berkarya
Untuk dapat bersaing dengan negara lain, Indonesia harus dapat menghasilkan individu-individu yang kreatif, gigih berusaha dan berkarya. Sebagai seorang individu jika kita dapat berpikir kreatif dan memiliki jiwa kewirausahaan maka kita dapat membuka lapangan kerja sendiri dan otomatis kita akan berkontribusi terhadap bidang ketenagakerjaan di Indonesia.


Sebenarnya ada banyak lagi hal yang dapat kami lakukan dalam mempersiapkan bonus demografi, 
tetapi yang terpenting adalah kita, para generasi muda, harus mengetahui bahwa kita adalah penerus bangsa dan akan menjadi penggerak pertumbuhan dan pengembangan di dalam negara. Maka berbanggalah pemuda pemudi Indonesia dan mari kita sama-sama berjuang membangun masa depan negeri ini!


Apa Itu Bonus Demografi?

Halo, teman-teman! Belakangan ini, sering kita mendengar kata "Bonus Demografi". Tetapi apa yang sebenarnya dimaksud dengan "Bonus Demografi"? Marilah kita simak video berikut ini dari Jaju Lukito.


Setelah menonton video di atas, kita sudah tahu bahwa bonus demografi adalah sebuah kondisi dimana jumlah penduduk terbanyak adalah pada usia produktif. Penduduk pada usia 15 hingga 64 tahun ini yang akan menanggung beban hidup penduduk usia non-produktif. Hal ini yang akan menyebabkan rasio ketergantungan penduduk non-produktif menurun.

Bonus demografi juga dikatakan hanya akan dinikmati setiap bangsa sekali sepanjang sejarah. Tetapi kata 'menikmati' ini adalah hal yang relatif, karena jika kita tidak memanfaatkan bonus demografi ini dengan baik maka bonus demografi tidak akan menjadi bonus melainkan bencana. Untuk menghindari ini, marilah kita para generasi muda sama-sama mempersiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi ini dengan terus berkarya dan berprestasi!